Unagi di Jepang = Belut di Indonesia
Monday, 18/01/2010Belut adalah makanan populer di Jepang. Makanan yang dalam bahasa setempat disebut unagi ini tersedia sebagai lauk teman makan nasi atau dihidangkan sebagai sushi.
Unagi menjadi salah satu makanan tradisional di Jepang yang berkembang sejak abad ke – 19. Masyarakat Jepang percaya unangi menjadi makanan penjaga stamina di musim panas yang bersuhu tinggi. Dagingnya kaya dengan protein, asam lemak, dan vitamin A.
Dibandingkan dengan belut di Indonesia, belut di Jepang mempunyai ukuran lebih besar, diameternya bisa mencapai 6-7 sentimeter jika sudah berumur dua tahun. Agar cita rasa tak berkurang, belut ini biasanya dibersihkan dengan dua cara, yakni membelah punggung atau perut. Pembersihan ini dilakukan dengan hati-hati agar hati tetap utuh dan bisa dimanfaatkan sebagai sup pendamping, yang diberi nama Sup Kimo.
Ada tiga cara menyantap belut Jepang agar mendapatkan tiga sensasi rasa berbeda. Cara pertama, menyantap nasi dengan unagi langsung, sehingga cita rasa unagi yang asli tetap terjaga. Cara kedua, menambah unagi dengan salah satu bumbu yang tersedia, yaitu daun bawang, rumput laut atau wasabi. Cara ketiga adalah mencampr semua bumbu yang tersedia di dalam mangkok unagi beserta nasi. Ini membuat rasanya menjadi kaya, daging unagi yang lunak dan gurih berpadu pedas, tetapi ada sensai renyah rumput laut di sela-selanya.
Dengan cara memasak yang berbeda, belut bisa menjadi makanan yang nikmat dan memanjakan lidah pecinta makanan.